Oleh: Dwi Fera Wittya Sari, S.KM dan Wiati Litawati, Amd.Keb
Penyakit kanker bisa terjadi pada siapa pun, termasuk anak-anak. Hari Kanker Anak Sedunia atau International Childhood Cancer Day diperingati pada 15 Februari setiap tahun. Salah satu tujuan momentum kesehatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para orang tua, akan bahaya kanker yang mengancam nyawa anak-anak. Leukimia merupakan salah satu penyakit kanker yang banyak diidap oleh anak-anak, Lantas, bagaimana leukemia yang terjadi pada anak? Apa gejala, hal-hal yang dapat meningkatkan Risiko mengalami leukimia, serta bagaimana mengobatinya?
Leukemia atau kanker sel darah putih adalah jenis kanker pada anak dan remaja yang paling umum terjadi. Jenis kanker ini dimulai di bagian sumsum tulang dan masuk ke dalam darah.
Ketika seorang anak menderita leukemia, sumsum tulangnya menghasilkan sel darah abnormal, terutama sel darah putih (leukosit).
Sel-sel darah putih yang abnormal ini berkembang biak dengan sangat cepat sehingga menekan jumlah sel darah yang sehat.
Sel darah putih itu sendiri berperan dalam melawan infeksi. Ketika jumlahnya sedikit akibat leukemia, risiko terjadinya penyakit infeksi pada anak dan masalah medis lainnya meningkat.
Adapun dari sekian jenis leukemia, acute lymphocytic leukemia (ALL) dan acute myeloid leukemia (AML) adalah yang paling umum pada anak.
Merangkum dari website p2ptm.kemkes.go.id, berikut tanda dan gejala Leukimia :
- Pucat, lemah, anak rewel
- Nafsu makan menurun
- Demam tanpa sebab yang jelas
- Kejang sampai penurunan kesadaran
- Nyeri tulang pada anak
- Pembesaran hati,limpa, dan kelenjar getah bening
- Pembesaran testis dengan konsistensi keras
- Perdarahan kulit (petekie, hematom) dan atau perdarahan spontan (epitaksis, perdarahan gusi)
Meski begitu, gejala yang muncul pada setiap anak bisa berbeda. Ini bergantung pada jenis leukemia yang dialami serta bagaimana penyebarannya.
Beberapa hal yang dapat meningkatkan mengalami leukemia yaitu :
- Riwayat kanker sebelumnya
- Paparan pada zat kimia
- Penyakit Genetik
- Merokok
Pengobatan Leukimia pada anak :
Sebelum perawatan kanker dimulai, terkadang seorang anak membutuhkan pengobatan untuk menangani penyakit medis lainnya yang muncul akibat leukemia.
Ambil contohnya, transfusi darah dengan sel darah merah dibutuhkan bila jumlah sel darah merah anak rendah, sedangkan transfusi darah dengan trombosit dapat menghentikan perdarahan. Pemberian obat antibiotik mungkin dapat mengobati penyakit infeksi yang anak Anda derita.
Setelah mengobati kondisi medis di atas, pengobatan leukemia bisa dimulai. Adapun pengobatan ditentukan berdasarkan jenis, tingkat keparahan, usia anak, dan faktor lainnya.
Berikut adalah beberapa pengobatan yang umum diberikan untuk mengobati leukemia pada anak.
- Kemoterapi. Ini merupakan pengobatan utama untuk leukemia anak. Anak Anda akan menerima obat antikanker untuk diminum atau disuntik ke dalam vena, otot, atau kanal tulang belakang.
- Radioterapi atau terapi radiasi. Terapi ini menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
- Terapi target. Pengobatan ini menggunakan obat yang dapat menyerang sel kanker secara spesifik tanpa merusak sel yang sehat.
- Transplantasi sumsum tulang. Pengobatan ini dilakukan dengan mengganti sel punca yang rusak akibat penggunaan kemoterapi dosis tinggi dengan sel punca yang sehat.
Sumber:
p2ptm.kemkes.go.id